Marjanne Oomen

Bertemu Marjanne
Maak kennis met Marjanne
Marjanne

Bertemu Marjanne

Marjanne adalah pendiri Stepping Stones Bali.  Kecintaan Marjanne untuk menjadi sukarelawan dimulai sejak usia dini ketika, setelah lulus dari sekolah menengah, ia pergi ke Nepal pada tahun 2001 untuk menjadi sukarelawan selama enam bulan. Selama itu, ia mengajar di beberapa sekolah pendidikan khusus dan membantu di panti asuhan Bunda Theresa untuk pasien penyandang disabilitas.

Pada tahun 2007, ketika sedang belajar fisioterapi, Marjanne datang ke Indonesia untuk pertama kalinya di mana ia aktif dalam perawatan rehabilitasi di Bali sejak awal. Di sana ia menyadari bahwa banyak orang tua dan penyedia layanan tidak mengetahui layanan rehabilitasi mana yang dibutuhkan dan/atau tersedia. Benih pertama dari Stepping Stones Bali telah ditabur, meskipun baru pada tahun 2013 ia benar-benar memiliki ide untuk membantu para orang tua yang tidak memiliki sumber daya untuk menemukan perawatan yang tepat untuk anak mereka. Pada tahun 2014, ia mulai mengidentifikasi dari mana masalah ini berasal dan batu loncatan mana yang hilang. Hal ini mengarah pada penciptaan Stepping Stones Bali.

Pada tahun 2012, Marjanne menikah dengan suaminya yang berasal dari Bali, Putu Supertama, dan mereka dikaruniai tiga orang anak. Putu mendukung yayasan dan juga seorang guru di sekolah dasar setempat.

Marjanne menyantap hampir semua masakan Indonesia, namun ia tetap berjiwa Belanda: roti lapis keju tetap menjadi favoritnya sepanjang masa.

Bertemu Marjanne

Marjanne adalah pendiri Stepping Stones Bali.  Kecintaan Marjanne untuk menjadi sukarelawan dimulai sejak usia dini ketika, setelah lulus dari sekolah menengah, ia pergi ke Nepal pada tahun 2001 untuk menjadi sukarelawan selama enam bulan. Selama itu, ia mengajar di beberapa sekolah pendidikan khusus dan membantu di panti asuhan Bunda Theresa untuk pasien penyandang disabilitas.

Pada tahun 2007, ketika sedang belajar fisioterapi, Marjanne datang ke Indonesia untuk pertama kalinya di mana ia aktif dalam perawatan rehabilitasi di Bali sejak awal. Di sana ia menyadari bahwa banyak orang tua dan penyedia layanan tidak mengetahui layanan rehabilitasi mana yang dibutuhkan dan/atau tersedia. Benih pertama dari Stepping Stones Bali telah ditabur, meskipun baru pada tahun 2013 ia benar-benar memiliki ide untuk membantu para orang tua yang tidak memiliki sumber daya untuk menemukan perawatan yang tepat untuk anak mereka. Pada tahun 2014, ia mulai mengidentifikasi dari mana masalah ini berasal dan batu loncatan mana yang hilang. Hal ini mengarah pada penciptaan Stepping Stones Bali.

Pada tahun 2012, Marjanne menikah dengan suaminya yang berasal dari Bali, Putu Supertama, dan mereka dikaruniai tiga orang anak. Putu mendukung yayasan dan juga seorang guru di sekolah dasar setempat.

Marjanne menyantap hampir semua masakan Indonesia, namun ia tetap berjiwa Belanda: roti lapis keju tetap menjadi favoritnya sepanjang masa.

Maak kennis met Marjanne
Marjanne